Sejarah Singapura
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
enggara sampai Sir Stamford Raffles mendirikan sebuah pelabuhan Inggris di situ. Di bawah
pemerintahan kolonial Inggris, Singapura telah menjadi pelabuhan yang amat strategis mengingat
letaknya yang ada di tengah-ten
gah jalur perdagangan di antara India dan Cina yang akhirnya menjadi antara pelabuhan yang terpenting
di dunia sampai hari ini. Semasa Perang Dunia II, Singapura telah diduduki oleh tentara Jepang
Selepas perang, penduduk setempat dibenarkan menjalankan pemerintahan sendiri tetapi masih
belum mencapai kemerdekaan. Seterusnya pada tahun 1963 Singapura telah bergabung dengan
Tanah Melayu bersama-sama dengan Sabah dan Sarawak untuk membentuk Malaysia. Tetapi Singapura
Daftar isi
[tampilkan]Sejarah Silam[sunting]
Pada masa silam sekitar abad ke 14, pulau Singapura merupakan sebagian dari kerajaan Sriwijaya dan dikenal sebagai Temasek("Kota Laut").
Dipercayai bahawa Singapura merupakan pusat pemerintahan kerajaan Melayu sebelum ia
diduduki oleh Sir Stamford Raffles. Ini berdasarkan tulisan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi yang
menyatakan ketika Singapura dibersihkan, bukit yang terdapat di situ telah dikenali sebagai bukit
larangan, dan terdapat banyak pohon buah yang ditanam di situ. Ini menunjukkan terdapatnya pusat
administrasi di situ.
Selain daripada itu, Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi turut menyatakan ditemukannya sebuah batu
bersurat yang mempunyai ukiran tulisan yang tidak dikenali dan telah kabur. Prasasti Singapura itu
menunjukkan Singapura telah menjadi sebuah pusat administrasi sejak silam lama sebelum tibanya
pihak Inggris.
Malangnya prasasti itu telah dimusnahkan tidak lama selepas tibanya Inggris oleh seorang insinyur
Inggris. Bagaimanapun, terdapat nota mengenai sebuah salinan tulisan tersebut yang telah diantarkan
ke London tetapi gagal ditafsirkan. Sekiranya catatan salinan tulisan itu dapat dijumpai kembali, ia bisa
memberikan perkiraan kapan ia diukir melalui terjemahan ataupun sekiranya masih gagal diterjemahkan,
melalui jenis tulisan yang digunakan.
Pendirian Singapura Modern (1819)[sunting]
Di antara abad ke-16 dan kurun ke-19, Kepulauan Melayu secara berangsur-angsur menjadi milik penjajah
Manakala pada kurun ke-17, Belanda telah menguasai kebanyakan pelabuhan utama di Kepulauan Melayu.
Pihak Belanda telah memonopoli semua perdagangan rempah-rempah yang pada saat itu merupakan bahan
perdagangan yang penting. Penjajah Eropa yang lain termasuk Inggris, cuma mempunyai hak perdagangan
yang kecil.
Pada tahun 1818, Sir Stamford Raffles telah dilantik menjadi gubernur di salah satu pelabuhan Inggris yaitu di Bengkulu, Sumatera. Raffles percaya bahwa Inggris perlu mencari jalan untuk menjadi penguasa dominan di rantau ini. Salah satu jalan ialah dengan membangun sebuah pelabuhan baru di Selat Melaka. Pelabuhan Inggris yang sudah ada seperti Pulau Pinang terlalu jauh dari Selat Melaka sedangkan Bengkulu menghadap Selat Sunda.
Pada tahun 1818, ia telah berhasil menyakinkan East Indies Company (EIC) untuk mencari
pelabuhan baru di rantau ini.
Raffles tiba di Singapura pada 29 Januari 1819. Dia menjumpai
sebuah perkampungan Melayukecil di muara Sungai Singapura
yang diketuai oleh seorang Temenggung Johor. Pulau itu dikelola oleh Kesultanan
Tengku Abdul Rahman dikuasai oleh Belanda dan Bugis. Raffles kemudian
mengetahui bahwa Tengku Abdul Rahman menjadi sultan hanya karena kakandanya,
Tengku Hussein tidak ada semasa ayahnya meninggal dunia. Menurut adat Melayu,
calon sultan perlu berada di sisi sultan sekiranya ingin dilantik menjadi sultan.
Tengku Hussein. Perjanjian ini menjadi sah pada 6 Februari 1819.
Perkembangan Awal (1819-1826)[sunting]
Raffles kembali ke Bengkulu tidak lama kemudian selepas menandatangani perjanjian dengan
Johor. William Farquhar mengetuai koloni baru Inggris ini dengan bantuan sepasukan laskar Inggris.
Di balik masalah-masalah yang dihadapinya Singapura berkembang pesat karena statusnya sebagai
sebuah pelabuhan bebas. Pedagang-pedagang Arab, Tiong Hoa dan India menjadikannya tempat
persinggahan mereka.
Strait Settlements (1826-1867)[sunting]
Pendirian Singapura oleh Raffles mendapat masalah saat kerajaan Belanda menuduh Inggris mencampuri
kawasan naungan pengaruhnya. Pada mulanya kerajaan Inggris dan Perserikatan Hindia Timur Inggris
bersimpati dengan masalah ini tetapi lama kemudian mereka mengabaikannya demi kepentingan kemajuan
di Singapura. Menjelang tahun 1822, sudah jelas niat Inggris bahwa mereka tidak akan sekali-kali menyerahkan
Singapura.
Status Singapura sebagai hak milik Inggris dikukuhkan dengan ditandatanginya Perjanjian Inggris-Belanda
1824 yang manaKepulauan Melayu terbagi atas pengaruh dua kuasa. Kawasan utara termasuk Pulau Pinang,
Melaka dan Singapura sebagai kawasan pengaruh Inggris sedangkan kawasan di sebelah selatan di bawah
pengaruh Belanda. Pada tahun 1826, Singapura bersama-sama dengan Pulau Pinang dan Melaka tergolong di
bawah satu pemerintahan yaitu Negeri-Negeri Selat.
Zaman Pendudukan Jepang (1942-1945)[sunting]
Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbour. Salah satu tujuan Jepang adalah untuk menguasai
Asia Tenggara ialah karena faktor ekonomi. Singapura yang merupakan pangkalan utama Militer Sekutu ialah sasaran utama Jepang.
Di Singapura banyak yang beranggapan bahwa Jepang akan menyerangnya terlebih dahulu sebelum menyerang
Malaya. Pihak Inggrisbersedia saat menyediakan antara kontingen perang terbaiknya. Hal ini termasuk pengantaran
kapal perang HMS Prince of Wales dan kapal perang HMS Repulse. Mereka juga mengantar beberapa kapal
perang yang lain.
Pada 8 Desember 1941, tentara Jepang mendarat di Kota Bharu, Kelantan. Selepas dua hari laskar-laskar
Jepang mendarat, kapalPrince of Wales dan kapal Repulse tenggelam akibat dimusnahkan oleh tentara
Jepang. Tentara Jepang terus maju ke seluruh Tanah Melayu menyebabkan tentara Inggris terpaksa
mundur ke selatan ke Singapura. Menjelang 31 Januari 1942, selepas 55 hari bermulanya penyerangan
tentara Jepang, tentara Jepang sudah berhasil menguasai keseluruhan Tanah Melayu dan bersiap
sedia untuk menyerang Singapura.
Selepas beberapa pertempuran, Letnan-Jenderal Arthur Ernest Percival dan laskar-laskar Inggris
menyerah kalah kepada JeneralYamashita Tomoyuki pada Tahun Baru Imlek yaitu 15 Februari 1942.
Lebih kurang 130.000 laskar India, Australia dan Inggris menjaditahanan perang. Jatuhnya Singapura
merupakan penyerahan kalah terbesar British dalam sejarah.
Singapura kemudian dinamakan menjadi Syonan-to (昭南島 Shōnan-tō, "Cahaya Selatan) dalam
bahasa Jepang. Singapura diduduki oleh Jepang dari tahun 1942 hingga tahun 1945.
Pemerintahan Sendiri (1955-1963)[sunting]
Ketua Front Buruh, David Marshall, menjadi Ketua Menteri Singapura yang pertama. Dia memerintah
sebuah pemerintahan yang tidak stabil dan mengakibatkan terjadinya peritiwa mogok besar-besara
tidak berhasil karena pengaruh komunis di Singapura. Marshall terus menekan Inggris bahwa dia ak
an meletakkan jabatan sekirannya Inggris tidak memberi kemerdekaan kepada Singapura. Tetapi Ing
gris langsung tidak menghiraukan gugatan Marshall dan akhirnya dia terpaksa melepaskan jabatannya.
Ketua Menteri Singapura seteru
snya ialah Lim Yew Hock. Ia mengambil tindakan yang tegas terhadap ketua-ketua kesatuan sekerja
dan anggota-anggota pro-komunis.
Tindakan tegas Lim menyebabkan Inggris setuju untuk memberikan pemerintahan sendiri kepada
Singapura.
Membentuk Persekutuan Malaysia (1963-1965)[sunting]
bergabung denganPersekutuanTanah Melayu supaya Federasi Malaysia dapat dibentuk. Selepas
menyertai Malaysia, partai politik utama Singapura yaitu People's Action Party memenangi Pemilu
Singapura. Tindakan PAP yang sering menyuarakan ketidakpuasan mengenai keistimewaan kaum Bumiputera.
Banyak anggota United Malays National Organisation mendesak Pemerintah Federasi supaya
menangkap Lee Kuan Yew. Jadi pada 7 Agustus 1965, Tunku Abdul Rahman Putra membuang
Singapura dari Malaysia. Banyak rakyat Malaysia mengganggap tindakan Tunku Abdul Rahman
ini sebagai satu kerugian karena
menurut mereka banyak lagi cara lain untuk menjaga keamanan Singapura.
Pada masa inilah terjadi konfrontasi Indonesia-Malaysia. 3 marinir Indonesia, yakni Harun Thohir
, Usman Janatin, dan Gani bin Arupmeledakkan MacDonnald House di Singapura pada tahun 1965.
Mereka melarikan diri, namun 2 orang di antara mereka, yakni Harun dan Usman dapat ditangkap
dan 3 tahun kemudian dihukum gantung meskipun Indonesia sudah memintakan pengampunan,
itu didukung Negara Barat yang tidak perlu dikhawatirkan Lee Kuan Yew.
Republik Singapura (1965-sekarang)[sunting]
Selepas keluarnya dari Malaysia, Singapura mulai muncul sebagai kuasa perdagangan dunia.
Banyak fasilitas dan kemajuan dicapai semasa pemerintahan Lee Kuan Yew.
Pada tahun 1990, Lee Kuan Yew mundur dari politik dan memberi kuasa pemerintahan kepada
Goh Chok Tong. Pada tahun 2004 pula, Goh Chok Tong meletakkan jabatan sebagai
Perdana Menteri dan memberi jalur kepada anak Lee Kuan Yew yaitu Lee Hsien Loonguntuk memerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar