Minggu, 22 September 2013

Sejarah Singapura

Sejarah Singapura

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Singapura memainkan peranan yang kecil di dalam perkembangan sejarah Asia T
enggara sampai Sir Stamford Raffles mendirikan sebuah pelabuhan Inggris di situ. Di bawah
 pemerintahan kolonial Inggris, Singapura telah menjadi pelabuhan yang amat strategis mengingat 
letaknya yang ada di tengah-ten
gah jalur perdagangan di antara India dan Cina yang akhirnya menjadi antara pelabuhan yang terpenting
 di dunia sampai hari ini. Semasa Perang Dunia II, Singapura telah diduduki oleh tentara Jepang 
dari tahun 1942 hingga tahun 1945.
Selepas perang, penduduk setempat dibenarkan menjalankan pemerintahan sendiri tetapi masih
 belum mencapai kemerdekaan. Seterusnya pada tahun 1963 Singapura telah bergabung dengan 
Tanah Melayu bersama-sama dengan Sabah dan Sarawak untuk membentuk Malaysia. Tetapi Singapura
 dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi sebuah republik pada 9 Agustus 1965.

Daftar isi

  [tampilkan

Sejarah Silam[sunting]

Pada masa silam sekitar abad ke 14, pulau Singapura merupakan sebagian dari kerajaan Sriwijaya dan dikenal sebagai Temasek("Kota Laut").
Dipercayai bahawa Singapura merupakan pusat pemerintahan kerajaan Melayu sebelum ia
 diduduki oleh Sir Stamford Raffles. Ini berdasarkan tulisan Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi yang 
menyatakan ketika Singapura dibersihkan, bukit yang terdapat di situ telah dikenali sebagai bukit
 larangan, dan terdapat banyak pohon buah yang ditanam di situ. Ini menunjukkan terdapatnya pusat
 administrasi di situ.
Selain daripada itu, Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi turut menyatakan ditemukannya sebuah batu 
bersurat yang mempunyai ukiran tulisan yang tidak dikenali dan telah kabur. Prasasti Singapura itu
 menunjukkan Singapura telah menjadi sebuah pusat administrasi sejak silam lama sebelum tibanya 
pihak Inggris.
Malangnya prasasti itu telah dimusnahkan tidak lama selepas tibanya Inggris oleh seorang insinyur
 Inggris. Bagaimanapun, terdapat nota mengenai sebuah salinan tulisan tersebut yang telah diantarkan 
ke London tetapi gagal ditafsirkan. Sekiranya catatan salinan tulisan itu dapat dijumpai kembali, ia bisa 
memberikan perkiraan kapan ia diukir melalui terjemahan ataupun sekiranya masih gagal diterjemahkan,
 melalui jenis tulisan yang digunakan.

Pendirian Singapura Modern (1819)[sunting]

Di antara abad ke-16 dan kurun ke-19, Kepulauan Melayu secara berangsur-angsur menjadi milik penjajah
 dari Eropa. Permulaan penjajahan dari Barat bermula saat Portugis tiba di Melaka pada tahun 1509
Manakala pada kurun ke-17, Belanda telah menguasai kebanyakan pelabuhan utama di Kepulauan Melayu.
 Pihak Belanda telah memonopoli semua perdagangan rempah-rempah yang pada saat itu merupakan bahan
 perdagangan yang penting. Penjajah Eropa yang lain termasuk Inggris, cuma mempunyai hak perdagangan
 yang kecil.
Thomas Stamford Raffles, Pendiri Singapura Modern.
Pada tahun 1818, Sir Stamford Raffles telah dilantik menjadi gubernur di salah satu pelabuhan Inggris yaitu di BengkuluSumatera. Raffles percaya bahwa Inggris perlu mencari jalan untuk menjadi penguasa dominan di rantau ini. Salah satu jalan ialah dengan membangun sebuah pelabuhan baru di Selat Melaka. Pelabuhan Inggris yang sudah ada seperti Pulau Pinang terlalu jauh dari Selat Melaka sedangkan Bengkulu menghadap Selat Sunda.
Pada tahun 1818, ia telah berhasil menyakinkan East Indies Company (EIC) untuk mencari 
pelabuhan baru di rantau ini.
Raffles tiba di Singapura pada 29 Januari 1819. Dia menjumpai
 sebuah perkampungan Melayukecil di muara Sungai Singapura 
yang diketuai oleh seorang Temenggung Johor. Pulau itu dikelola oleh Kesultanan
 Johor tetapi keadaan politiknya tidak stabil. Pewaris Sultan Johor,
Tengku Abdul Rahman dikuasai oleh Belanda dan Bugis. Raffles kemudian
 mengetahui bahwa Tengku Abdul Rahman menjadi sultan hanya karena kakandanya, 
Tengku Hussein tidak ada semasa ayahnya meninggal dunia. Menurut adat Melayu,
 calon sultan perlu berada di sisi sultan sekiranya ingin dilantik menjadi sultan.
Tengku Hussein. Perjanjian ini menjadi sah pada 6 Februari 1819.

Perkembangan Awal (1819-1826)[sunting]

Raffles kembali ke Bengkulu tidak lama kemudian selepas menandatangani perjanjian dengan
 JohorWilliam Farquhar mengetuai koloni baru Inggris ini dengan bantuan sepasukan laskar Inggris.
Di balik masalah-masalah yang dihadapinya Singapura berkembang pesat karena statusnya sebagai 
sebuah pelabuhan bebas. Pedagang-pedagang Arab, Tiong Hoa dan India menjadikannya tempat
 persinggahan mereka.

Strait Settlements (1826-1867)[sunting]

Pendirian Singapura oleh Raffles mendapat masalah saat kerajaan Belanda menuduh Inggris mencampuri
 kawasan naungan pengaruhnya. Pada mulanya kerajaan Inggris dan Perserikatan Hindia Timur Inggris
 bersimpati dengan masalah ini tetapi lama kemudian mereka mengabaikannya demi kepentingan kemajuan 
di Singapura. Menjelang tahun 1822, sudah jelas niat Inggris bahwa mereka tidak akan sekali-kali menyerahkan
 Singapura.
Status Singapura sebagai hak milik Inggris dikukuhkan dengan ditandatanginya Perjanjian Inggris-Belanda
 1824 yang manaKepulauan Melayu terbagi atas pengaruh dua kuasa. Kawasan utara termasuk Pulau Pinang,
 Melaka dan Singapura sebagai kawasan pengaruh Inggris sedangkan kawasan di sebelah selatan di bawah
 pengaruh Belanda. Pada tahun 1826, Singapura bersama-sama dengan Pulau Pinang dan Melaka tergolong di
 bawah satu pemerintahan yaitu Negeri-Negeri Selat.

Zaman Pendudukan Jepang (1942-1945)[sunting]

Pada 7 Desember 1941Jepang menyerang Pearl Harbour. Salah satu tujuan Jepang adalah untuk menguasai 
Asia Tenggara ialah karena faktor ekonomi. Singapura yang merupakan pangkalan utama Militer Sekutu ialah sasaran utama Jepang.
Di Singapura banyak yang beranggapan bahwa Jepang akan menyerangnya terlebih dahulu sebelum menyerang 
Malaya. Pihak Inggrisbersedia saat menyediakan antara kontingen perang terbaiknya. Hal ini termasuk pengantaran
 kapal perang HMS Prince of Wales dan kapal perang HMS Repulse. Mereka juga mengantar beberapa kapal
 perang yang lain.
Pada 8 Desember 1941, tentara Jepang mendarat di Kota BharuKelantan. Selepas dua hari laskar-laskar 
Jepang mendarat, kapalPrince of Wales dan kapal Repulse tenggelam akibat dimusnahkan oleh tentara
 Jepang. Tentara Jepang terus maju ke seluruh Tanah Melayu menyebabkan tentara Inggris terpaksa
 mundur ke selatan ke Singapura. Menjelang 31 Januari 1942, selepas 55 hari bermulanya penyerangan 
tentara Jepang, tentara Jepang sudah berhasil menguasai keseluruhan Tanah Melayu dan bersiap
 sedia untuk menyerang Singapura.
Selepas beberapa pertempuran, Letnan-Jenderal Arthur Ernest Percival dan laskar-laskar Inggris 
menyerah kalah kepada JeneralYamashita Tomoyuki pada Tahun Baru Imlek yaitu 15 Februari 1942
Lebih kurang 130.000 laskar IndiaAustralia dan Inggris menjaditahanan perangJatuhnya Singapura 
merupakan penyerahan kalah terbesar British dalam sejarah.
Singapura kemudian dinamakan menjadi Syonan-to (昭南島 Shōnan-tō, "Cahaya Selatan) dalam
 bahasa Jepang. Singapura diduduki oleh Jepang dari tahun 1942 hingga tahun 1945.

Pemerintahan Sendiri (1955-1963)[sunting]

Ketua Front BuruhDavid Marshall, menjadi Ketua Menteri Singapura yang pertama. Dia memerintah
 sebuah pemerintahan yang tidak stabil dan mengakibatkan terjadinya peritiwa mogok besar-besara
n. Pada bulan April 1956, dia ke London untuk berbincang mengenai kemerdekaan Singapura tetapi
 tidak berhasil karena pengaruh komunis di Singapura. Marshall terus menekan Inggris bahwa dia ak
an meletakkan jabatan sekirannya Inggris tidak memberi kemerdekaan kepada Singapura. Tetapi Ing
gris langsung tidak menghiraukan gugatan Marshall dan akhirnya dia terpaksa melepaskan jabatannya. 
Ketua Menteri Singapura seteru
snya ialah Lim Yew Hock. Ia mengambil tindakan yang tegas terhadap ketua-ketua kesatuan sekerja
 dan anggota-anggota pro-komunis.
Tindakan tegas Lim menyebabkan Inggris setuju untuk memberikan pemerintahan sendiri kepada 
Singapura.

Membentuk Persekutuan Malaysia (1963-1965)[sunting]

Pada 16 September 1963Inggris setuju untuk menyerahkan SingapuraSabah, dan Sarawak untuk
 bergabung denganPersekutuanTanah Melayu supaya Federasi Malaysia dapat dibentuk. Selepas 
menyertai Malaysia, partai politik utama Singapura yaitu People's Action Party memenangi Pemilu
 Singapura. Tindakan PAP yang sering menyuarakan ketidakpuasan mengenai keistimewaan kaum Bumiputera.
Banyak anggota United Malays National Organisation mendesak Pemerintah Federasi supaya 
menangkap Lee Kuan Yew. Jadi pada 7 Agustus 1965Tunku Abdul Rahman Putra membuang
 Singapura dari Malaysia. Banyak rakyat Malaysia mengganggap tindakan Tunku Abdul Rahman 
ini sebagai satu kerugian karena
 menurut mereka banyak lagi cara lain untuk menjaga keamanan Singapura.
Pada masa inilah terjadi konfrontasi Indonesia-Malaysia. 3 marinir Indonesia, yakni Harun Thohir
Usman Janatin, dan Gani bin Arupmeledakkan MacDonnald House di Singapura pada tahun 1965.
 Mereka melarikan diri, namun 2 orang di antara mereka, yakni Harun dan Usman dapat ditangkap 
dan 3 tahun kemudian dihukum gantung meskipun Indonesia sudah memintakan pengampunan, 
sebab pada tahun 1968 itu Presiden Soekarno sudah jatuh dan digantikan Soeharto yang pada saat
 itu didukung Negara Barat yang tidak perlu dikhawatirkan Lee Kuan Yew.

Republik Singapura (1965-sekarang)[sunting]

Selepas keluarnya dari Malaysia, Singapura mulai muncul sebagai kuasa perdagangan dunia. 
Banyak fasilitas dan kemajuan dicapai semasa pemerintahan Lee Kuan Yew.
Pada tahun 1990, Lee Kuan Yew mundur dari politik dan memberi kuasa pemerintahan kepada 
Goh Chok Tong. Pada tahun 2004 pula, Goh Chok Tong meletakkan jabatan sebagai 
Perdana Menteri dan memberi jalur kepada anak Lee Kuan Yew yaitu Lee Hsien Loonguntuk memerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar